Right Issue Dongkrak Dua Kali Lipat Pendapatan UNSP 2010
Candra Setya Santoso - Okezone
Minggu, 21 Februari 2010 10:28 wib
Foto: Corbis
JAKARTA - PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP)
diproyeksikan mampu meningkatkan pendapatan perseroan dua kali lipat
tahun ini, jika dibandingkan tahun lalu sebesar USD228 miliar.
Peningkatan pendapatan tersebut, dipicu oleh right issue
perseroan yang disinyalir berjalan mulus dalam rapat umum pemegang
saham luar biasa pemegang saham luar biasa yang akan diselenggarakan
saham awal pekan lalu.
Hal tersebut diungkapkan analis CSLA Asia-Pasific Wilianto, dalam buletinnya yang diterima okezone,
di Jakarta, Minggu (21/2/2010), sejumlah investor merespons positif
right issue perseroan. Bahkan dua pemegang saham yang ada, jelas buletin
tersebut, berhak untuk membeli lima saham baru Rp525 per saham.
"Akan
ada satu waran diberikan tanpa biaya untuk setiap 10 saham baru. Surat
perintah dapat dilaksanakan pada harga Rp530 per saham," ujar Wilianto.
Perkiraan
peningkatan pendapatan berasal dari aset baru-perusahaan oleo chemical
(pra-operasi) dan perusahaan perkebunan, yakni untuk jenis komoditas
karet sebesar 3.526 hektare (ha) dan 9.671 ha untuk kelapa sawit.
Bayangkan
saja, dari bisnis oleochemical pascaakuisisi PT Domas Agrointi Prima
yang ditargetkan rampung pada triwulan I-2010. Perseroan diprediksi
mampu meraup keuntungan besar, dan tentunya memberikan kontribusi dari
bisnis oleochemical tersebut bisa mencapai 20 persen dari pendapatan
konsolidasi.
Selain untuk kebutuhan akuisisi Domas dan tiga
perkebunan di 2010, Bakrie Sumatera Plantation juga telah menganggarkan
total belanja modal {capital expenditure/capex) sebesar Rp1,21 triliun.
Perseroan
telah mendapatkan izin dari pemegang saham untuk merealisasikan rencana
right issue-nya dalam RUPSLB yang digelar awal bulan ini. Perseroan
menawarkan saham dalam mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(HMETD) sejumlah 9,454 miliar saham dengan nilai nominal Rp100. Setiap
saham dengan harga pelaksanaan Rp525 dengan total Rp4,963 triliun yang
berasal dari saham portepel. Setiap pemegang saham mempunyai lima HMETD
untuk membeli lima saham baru yang ditawarkan dengan harga penawaran
Rp525.
Pada setiap 15 saham baru hasil pelaksanaan HMETD
tersebut, melekat satu waran seri II yang diberikan secara cuma-cuma
sebagai insentif bagi pemegang saham perseroan. Perseroan juga
menerbitkan 630.316.155 waran seri II. Setiap saham dengan harga
pelaksanaan Rp530 per saham sehingga seluruhnya berjumlah
Rp334.067.562.150. Setiap satu waran seri II berhak membeli satu saham
baru pada harga pelaksanaannya.
Dari dana right issue sebesar
Rp4,963 triliun, sebesar 64,98 persen atau Rp3,160 triliun akan
digunakan untuk peningkatan modal pada anak perusahaan tertentu untuk
melakukan akuisisi perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa
sawit dan karet serta pengolahan oleochemical.
Kedua, sebesar
25,56 persen atau sekira Rp1,24 triliun akan digunakan untuk
pengembangan usaha perseroan terutama terkait bisnis hulu seperti
perkebunan. Ketiga, sekira 9,46 persen atau sekira Rp460 miliar akan
digunakan untuk tambahan modal.
Sedangkan waran seri II senilai
Rp334 miliar akan digunakan perseroan sebagai cadangan dana untuk
pelunasan obligasi senior secured notes yang akan jatuh tempo pada 1
November 2011. Standby buyer pada penawaran umum terbatas ini adalah PT
Danatama Makmur.
Untuk right issue ini, tanggal efektif dari
Bapepam pada 2 Februari, pencatatan dalan daftar pemegang saham yang
berhak atas HMETD (record date) 12 Februari, distribusi HMETD 15
Februari, pencatatan HMETD dan waran seri II di BEI 16 Februari,
perdagangan dan pelaksanaan HMETD 16-22 Februari, pembayaran teakhir 24
Februari, serta tanggal penjatahan 25 Februari.
(css)