RENCANA RIGHT ISSUE
Pemegang saham KIJA restui rencana right issue
dibaca sebanyak 1089 kali
0 Komentar JAKARTA. Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham (RUPSLB) PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KJIA) pada hari ini (7/10) menyetujui pelaksanaan penambahan modal melalui penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue.
Perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 6.036.022.177 saham, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 250 per saham.
Dana hasil right issue setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan untuk melunasi surat sanggup atau promissory notes (PN) yang diterbitkan perseroan dalam rangka akuisisi 100% saham PT Banten West Java Tourism Development (BWJ), dan 21,63% saham PT Tanjung Lesung Leisure Industry (TLLI).
Selain itu, Perseroan juga telah menerbitkan promissory notes kepada para pemegang saham BWJ dan pemegang saham TLLI senilai Rp1,5 trliun, sebagai tanda pembayaran atas pengambilalihan saham dua perusahaan tersebut.
Transaksi akuisisi ini dilakukan dengan pertimbangan adanya sinergi usaha yang didasari pengalaman yang telah dimiliki Perseroan maupun BWJ dan TLLI dalam mengembangkan sebuah kawasan. Perseroan berpengalaman mengembangkan kawasan industri terpadu sebagaimana dilakukan di Cikarang. Sementara, BWJ bersama TLLI berpengalaman dalam mengembangkan kawasan pariwisata terpadu Tanjung Lesung. Potensi sinergi ini diharapkan dapat memberikan pertumbuhan bisnis jangka panjang bagi Perseroan.
"Kami melihat potensi yang sangat besar terhadap sinergi yang dihasilkan dari kemampuan Perseroan dalam mengembangkan suatu kawasan dengan aset yang dimiliki oleh Tanjung Lesung yang dilengkapi dengan infrastruktur," kata Direktur Utama KIJA Setyono Djuandi Darmono, hari ini (7/10).
Menurutnya, Jababeka sebagai pengembang Kota telah terbukti memiliki pengalaman dan reputasi dalam mengembangkan kawasan terpadu sebagaimana dilakukan di Kota Jababeka, Cikarang dengan kelengkapan infrastruktur dan fasilitas kelas dunia. "Kami percaya alasan dan latar belakang pembelian saham BWJ dan TLLI sebagai bagian dari rencana pengembangan bisnis jangka panjang Perseroan, imbuhnya.
Perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 6.036.022.177 saham, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 250 per saham.
Dana hasil right issue setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan untuk melunasi surat sanggup atau promissory notes (PN) yang diterbitkan perseroan dalam rangka akuisisi 100% saham PT Banten West Java Tourism Development (BWJ), dan 21,63% saham PT Tanjung Lesung Leisure Industry (TLLI).
Selain itu, Perseroan juga telah menerbitkan promissory notes kepada para pemegang saham BWJ dan pemegang saham TLLI senilai Rp1,5 trliun, sebagai tanda pembayaran atas pengambilalihan saham dua perusahaan tersebut.
Transaksi akuisisi ini dilakukan dengan pertimbangan adanya sinergi usaha yang didasari pengalaman yang telah dimiliki Perseroan maupun BWJ dan TLLI dalam mengembangkan sebuah kawasan. Perseroan berpengalaman mengembangkan kawasan industri terpadu sebagaimana dilakukan di Cikarang. Sementara, BWJ bersama TLLI berpengalaman dalam mengembangkan kawasan pariwisata terpadu Tanjung Lesung. Potensi sinergi ini diharapkan dapat memberikan pertumbuhan bisnis jangka panjang bagi Perseroan.
"Kami melihat potensi yang sangat besar terhadap sinergi yang dihasilkan dari kemampuan Perseroan dalam mengembangkan suatu kawasan dengan aset yang dimiliki oleh Tanjung Lesung yang dilengkapi dengan infrastruktur," kata Direktur Utama KIJA Setyono Djuandi Darmono, hari ini (7/10).
Menurutnya, Jababeka sebagai pengembang Kota telah terbukti memiliki pengalaman dan reputasi dalam mengembangkan kawasan terpadu sebagaimana dilakukan di Kota Jababeka, Cikarang dengan kelengkapan infrastruktur dan fasilitas kelas dunia. "Kami percaya alasan dan latar belakang pembelian saham BWJ dan TLLI sebagai bagian dari rencana pengembangan bisnis jangka panjang Perseroan, imbuhnya.
No comments:
Post a Comment