Tuesday, November 15, 2011

Rumor dan Prospek saham CTTH 2012

Citatah Kantongi Kontrak Penjualan US$ 15 Juta di 2012


PT Citatah Tbk (CTTH) [71 -1 (-1,4%)], produsen marmer terbesar se-Asia Tenggara, telah mengantongi kontrak penjualan sebesar US$ 15 juta untuk tahun depan. Kontrak terbesar, yakni sekitar 58,2% atau setara US$ 8,74 juta, berasal dari dalam negeri.

Tiffany Johannes, Direktur Keuangan Citatah, mengatakan tingginya kontrak domestik disebabkan adanya pesanan baru dalam jumlah besar. "Selain itu, ekspansi ke sektor perumahaan akan berkontribusi pada pertumbuhan penjualan domestik," ujarnya, Senin.

Berdasarkan materi public expose Citatah, pesanan yang besar juga datang dari China senilai US$ 2,4 juta. Selanjutnya, dari Korea Selatan sebesar US$ 1,8 juta diikuti Malaysia sebesar US$ 1,5 juta dan paling kecil kontrak dari Vietnam sekitar US$ 550 ribu.

Untuk akhir tahun ini, Citatah menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 15,22% menjadi Rp 16,2 miliar dipicu oleh meningkatnya permintaan. Laba bersih perseroan tahun lalu turun 23,47% menjadi Rp 12,78 miliar dari Rp 16,7 miliar di 2009.

Proyeksi peningkatan laba seiring penjualan yang diperkirakan tumbuh 8,3% menjadi Rp 162,2 miliar dari tahun lalu Rp 152,5 miliar dan adanya efisiensi dengan menekan beban pokok penjualan. "Penjualan domestik mengkontribusi sekitar 61,7% dari total penjualan pada akhir tahun ini dan sisanya ekspor," tutur Tiffany.

Pesanan domestik tahun ini sudah mencapai 80.000 meter. Kuatnya permintaan domestik, menurut Tiffany karena perseroan menjadi distributor tunggal bagi beberapa produk marmer terkenal di dunia.

Penjualan ekspor, kecuali blok marmer ke China, diperkirakan meningkat lebih dari 10% dengan pesanan untuk slab dan tile dalam jumlah besar dari Korea Selatan, Australia dan Myanmar. Selain itu, perseroan telah memperoleh pesanan untuk proyek-proyek skala besar seperti Lot 28, Mount Kiara Apartment di Kuala Lumpur, dan Ciputra World 21 Apartment di Hanoi.

Sebagian besar permintaan produk marmer Citatah berasal dari China, Malaysia, Vietnam dan Amerika Serikat, yang jumlahnya sekitar 80% dari jumlah penjualan ekspor, selebihnya adalah Korea Selatan dan Myanmar.

Untuk memenuhi permintaan, perseroan akan meningkatkan produksi tambang Bunea menjadi 24 ribu meter kubik dari tahun sebelumnya 21 ribu meter kubik. "Perusahaan akan menginvestasikan US$ 1,5 juta untuk meningkatkan hasil tambang,"tutur Tiffany.

Perseroan juga akan meningkatkan produksi slab dan tile dari tambang Pangkep, Sulawesi Selatan, yang tahun lalu naik 31% menjadi 461.125 meter persegi. Tiffany tidak menyebutkan berapa besar peningkatan itu. "Kenaikan produksi slab dan tile terutama disebabkan oleh meningkatnya pemanfaatan kapasitas mesin setelah dipasangnya generator baru dan kembali normalnya pasokan listrik," katanya.

PT Mitra Investindo Tbk (MITI) [51 0 (0,0%)], produsen batu granit, menargetkan pendapatan tahun ini naik 20% menjadi Rp 102 miliar dari tahun lalu Rp 85 miliar seiring dengan kenaikan harga dan volume penjualan. Yulianatina Wangsawiguna, Direktur Keuangan Mitra Investindo, mengatakan volume penjualan ditargetkan naik 20% menjadi 1,25 juta ton dari 1,05 juta ton.

Sepanjang semester I 2011, Mitra Investindo membukukan laba bersih Rp 11,72 miliar, berbanding Rp 1,49 miliar di periode yang sama tahun lalu. Yulianatina menyatakan pendapatan perseroan meningkat sebesar 89,2 % (year-on-year) menjadi Rp 71,06 miliar dari sebelumnya Rp 37,53 miliar. Peningkatan terutama ditopang penjualan ekspor yang naik 329,8% menjadi Rp 28,37 miliar dari Rp 6,6 miliar. Namun, penjualan domestik masih menjadi kontributor utama pendapatan. "Penjualan domestik tumbuh 37,8% menjadi Rp 42,6 miliar dari semester I tahun lalu Rp 30,93 miliar," ujarnya.

No comments:

Post a Comment

Clixeria max - Dapat Dollar gratis dari paman sam -- 0.01 $ / click