Sunday, August 7, 2011

Saham Asia Anjlok 10 Persen, IHSG Tergerus 212 Poin

 Friday, August 05, 2011       14:08 WIB
Saham Asia Anjlok 10 Persen, IHSG Tergerus 212 Poin


Ipotnews--Market saham Asia jatuh 10 persen dari level tertingginya pada Mei menyusul makin cemasnya para investor terkait pelemahan ekonomi dunia. Indeks Standard and Poor`s sudah mengalami koreksi terdalam sejak Pebruari 2009.

Saham-saham unggulan Asia bertumbangan seperti Sony Corp yang menguasai setengah pasar Amerika Serikat dan Eropa drop 4,9 persen di bursa Tokyo. Toyota Motor Corp produsen mobil terbesar dunia terkoreksi 3,8 persen. BHP Billiton perusahaan migas dunia tenggelam 4,9 persen karena harga komoditas turun serta sentimen bahwa bank sentral Australia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Australia turun.

Fund Manager Platypus Asset Management Ltd Prasad Patkar mengatakan para pelaku pasar dilanda kepanikan. "Ada harapan setelah adanya resolusi limit utang AS akan memicu rally yang melegakkan namun orang-orang (pelaku pasar) lupa pada kelemahan ekonomi yang mendasarinya," ujarnya seperti dikutip Bloomberg.

Indeks MSCI Asia Pacific merosot 3,8 persen menjadi 125,86 sampai pukul 1 p.m. waktu Tokyo. Hanya 17 saham barometer yang menguat dari 1.018 perusahaan yang menjadi angka terendah sejak 2002. Demikian menurut data Bloomberg. Indeks Nikkei 225 merosot 3,6 persen. Indeks saham Korsel Kospi tergelincir 3,3 persen. Hong Kong indeks, Hang Seng turun 4,8 persen sedangkan Shanghai Composite Index turun 1,9 persen.

Berikutnya adalah Australia S&P/ASX 200 indeks yang terkoreksi 3,9 persen menyusul pernyataan Bank of AUstralia yang memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi Australia 2 persen pada 2011 dari perkiraan sebelumnya sebesar 3,25 persen.

"Kelemahan yang ada pada pasar saham saat ini sampai pada kesimpulan bahwa tidak ada akan ada lagi kenaikan secara bertahap dan lebih baik bahkan mungkin lebih buruk," kara Angus Gluskie, Fund Manager pada White Fund Management yang berbasis di Sydney dengan dana kelolaan mencapai $350 juta. "Pergerakan pasar saham pekan ini mencerminkan akumulasi mental para investor dari penuh harapan menjadi pesimis dan kejatuhan indeks setiap hari akan menguatkan pandangan negatif (terhadap bursa saham," tambahnya.

Dua pasar utama eksportir Asia yaitu Eropa dan Amerika Serikat sedang jatuh. Hal ini berpengaruh terhadap kinerja mereka. Sony Corp turun 4,9 persen menjadi 1.831 yen di Tokyo. Toyota Motor tergelincir 3,8 persen menjadi 3.080 yen. Samasung Electronic Co turun 3,4 persen menjadi 793 ribu won.

Saham Unggulan Indonesia
Di bursa saham Indonesia emiten-emiten unggulan mengalami tekanan pula. Para pemodal asing tercatat menjual aset-aset sahamnya setara dengan Rp 800 miliar lebih. Saham PT Astra International Tbk ( [ASII 67,200 -3200 (-4,5%)]) termasuk yang mengalami tekanan jual senilai Rp 119, 20 miliar. PT Bank Mandiri Tbk ( [BMRI 7,350 -350 (-4,5%)]) senilai Rp 192,20 miliar.

Di urutan teratas saham yang dilepas pemodal asing adalah saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk ( [PGAS 3,175 -425 (-11,8%)]). Tekanan jual terhadap PGAS menyusul kabar regulasi yang meminta perusahaan tersebut menaikkan harga beli gas dari para pemasok. Tetapi hal itu mendapat tentangan dari konsumen PGAS. Sebab mereka khawatir kenaikan harga beli dari pemasok tersebut akan memicu kenaikan harga.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tajam sebesar 212,08 poin ditutup ke posisi 3.910,01 atau turun 5,14 persen. Indeks saham-saham unggulan LQ 45 turun 39,46 poin atau (5,41 persen), Jakarta Islamic Index (JII) turun 27,35 poin (4,83 persen).

Head of Research Indo Premier Securities Lily Sentosa dalam ulasannya menyebut terjadi panic selling yang sebelumnya sudah melanda AS dan Eropa. Bursa saham di daratan Eropa anjlok hingga di atas 3 persen dan di AS anjlok di atas 4 persen. Sovereign risk yang meningkat pada Italia dan Spanyol membuat bursa saham Eropa turun signifikan yang terutama diseret oleh turunnya harga komoditas. Harga emas turut turun menjadi $1653 per troy ounce. Hal seperti itu menurutnya menandakan investor khawatir akan terjadi penurunan secara global pada pasar saham dan komoditas.

Prospek bursa Asia yang sebelumnya cenderung flat, kemungkinan besar mengalami profit taking tajam. "Investor akan cenderung mengambil jalan aman dan keluar dari bursa karena nanti malam akan diumumkan data tenaga kerja AS periode bulan Juli. Konsensus pasar menurut dia cenderung pesimistis terhadap data tersebut," ujarnya dalam analisisnya tadi pagi.  
    

No comments:

Post a Comment

Clixeria max - Dapat Dollar gratis dari paman sam -- 0.01 $ / click